Kabar Burung

Ketika banyak orang mengirimkan anak  sekolah di Amerika beberapa tahun lalu, banyak orang berkata; “Jangan Pak, ada teman famili saya yang anaknya disekolahkan di Amerika, ternyata tidak mau pulang, dan menikah dengan orang sana. Pas orang tuanya mengunjungi di Amerika, sangat tidak disukai sama anak dan menantunya, bahkan ketika mau pulang Indonesia, diberikan tagihan semua beaya menginap dan makan dirumah anaknya itu. Dia tidak ingat dulu siapa yang menyekolahkan dan berubah jadinya. Masak orang tuanya menginap dirumahnya ditagih. Kasihan pak, orang tuanya, uangnya habis, anak tidak berbakti lagi.”

Tetapi kalau anda kejar cerita itu, tidak akan ditemukan siapa orang itu. Karena cerita ini adalah cerita bohong, dihembuskan oleh beberapa orang, dan tanpa sadar disebarluaskan kemana mana. Dalam berbagai versi cerita ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan dipercaya orang sebagai kebenaran. Saya yakin cerita burung ini bohong, karena saya telah mendengar banyak kali sejak 25 tahun lalu, dan saya kenal watak dan sifat orang Amerika tidak seperti itu.

Dari bukunya Made To Stick, dijelaskan bahwa cerita yang melekat dibenak kita adalah cerita yang mengandung unsur SUCCES(S):
Simple = Mudah dimengerti dan diceritakan kembali. ( Anak sekolah di Amerika jadi “rusak” budayanya)
Unexpected = Tidak terduga. (Anak menagih orang tua yang menginap dirumahnya)
Concrete = Terasa seperti benar2. (Banyak anak ke Amerika tidak mau pulang dan bekerja disana)
Credible = Terpercaya. (Budaya barat dianggap selalu individualis sebagai kenyataan)
Emotional = Menggugah Emosi. (Orang tua selalu ketakutan anaknya jadi “rusak” disana)
Story = Cerita. (Dikemas dalam bentuk cerita)

Cerita yang dikemas dengan formula SUCCESs, mudah diingat orang, diceritakan kembali, dan merubah prilaku pendengarnya, ini disebut cerita yang “Stick”, melekat.

Papan peluncur yang katanya ada “silet”nya, kursi bioskop ada jarum “aid”, pencurian ginjal di Las Vegas, adanya pecahan kaca didalam permen2 Haloween, dan banyak cerita lainnya, dan cerita burung lainnya, sering dipercaya orang dan disebarluaskan.

Kita pun mesti belajar dari konsep ini untuk menggunakan “story” sebagai salah satu kekuatan kita membuat Word Of Mouth. Tentu dengan kebenaran, dan dengan tujuan baik menguatkan produk atau brand kita.

Komentar